Karakteristik Hasil Pemeriksaan OAE Dan BERA di Klinik THT RSUD Haji Kota Makassar
Sari
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Abiratno, S. F. (2003). OAE & ABR: Prinsip dasar, metodologi dan aplikasi klinis. Dalam Workshop: Peranan OAE dan ABR dalam Klinik (hlm. 11–20). Surabaya: RSUD Dr. Soetomo/FK Unair.
Alviandi, W. (2004). Deteksi dini gangguan pendengaran dan wicara. Dalam Simposium Sehari Mengenal Keterlambatan Wicara Pada Anak. Jakarta.
Bussori, W., & Waggeler, M. N. (2004). How to investigate and manage the child who is slow to speak. BMJ, 328, 272–276.
De Capua, B., et al. (2003). Newborn hearing screening by transient evoked otoacoustic emissions: Analysis of response as a function of risk factors. Acta Otorhinolaryngologica Italica, 23, 16–20.
Gomella, et al. (2004). Follow up of high-risk infants. Dalam Lange: Clinical Manual Neonatology Management, Procedures, On Call Problems, Diseases and Drugs (Edisi ke-5, hlm. 139–143). USA: McGraw Hill Companies.
Hendarmin, Soetirto, & Bashirudin. (2007). Gangguan pendengaran dan kelainan telinga. Dalam Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher (Edisi ke-6, hlm. 10–22). Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
Istiqlal, A. N. (2021). Gangguan keterlambatan berbicara (speech delay) pada anak usia 6 tahun. Preschool, 2021, 209–210.
Konvensi Health Technology Assessment. (2006). Joint Committee on Infant Hearing. KODI. THT Komunitas PP. PERHATI-KL. DITJEND YANMEDIK Spesialistik Depkes RI.
Manipuspika, Y. S., & Sudarwati, E. (2019). Phonological development of children with speech delay. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 17–20.
Narendra, M. B., Sularyo, S., Soetjiningsih, Suyitno, H., & Ranuh, I. G. (Eds.). (2002). Buku ajar tumbuh kembang anak dan remaja (Edisi ke-1, hlm. 91). Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, Sagung Seto.
Parker, S., Zuckerman, B., & Augustin, M. (2005). Language delay. In Developmental and behavioral pediatric (2nd ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Purmessur, M. N. S., & Singh, R. S. (1988). BERA in diagnosis of deafness in children: A retrospective survey of its use in a district general hospital. The Journal of Laryngology and Otology, 102, 981–985.
Soetjiningsih. (2002). Perkembangan anak dan permasalahannya. Dalam Buku ajar tumbuh kembang anak dan remaja (Edisi ke-1, hlm. 91). Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, Sagung Seto.
Stevenson, J., McCann, D., Watkin, P., et al. (2010). The relationship between language development and behaviour problems in children with hearing loss. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 51, 77–83.
Suwento, R. (2007). Gangguan pendengaran pada bayi dan anak. Dalam Seminar Sehari Penatalaksanaan Gangguan Pendengaran dan Ketulian. Semarang.
Virginia, W., & Meredith, G. (1997). Dalam Adam, Boeis Highler. Gangguan bicara dan bahasa. Dalam Buku ajar penyakit telinga, hidung, tenggorok (Edisi ke-6, hlm. 3974–1010). Jakarta: EGC.
Zizlavsky, S. (2008). Gangguan dengar pada bayi dan anak: Deteksi dini, diagnosis dan penanganan. Dalam Simposium Telinga Sehat Menjamin Pendengaran yang Sempurna. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.61316/jrma.v2i3.97
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed By
Penerbit: Lembaga Penelitian, Pengembangan, Pemberdayaan Potensi Indonesia
Alamat: Kompleks BTP, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar 90241 - Indonesia
Email: agrisoscojournal@gmail.com, jrm.editor@agrisosco.com
Jurnal Riset Multidisiplin : Agrisosco © 2024 is licensed under CC BY-SA 4.0